Jumat, 11 Maret 2016

TUGAS ETIKA PROFESI (1)

1.  Contoh karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari dan analisa? (Sumber referensi terdapat di bagian bawah dari tulisan ini)
Jawab: Berikut merupakan beberapa contoh karakter dalam kehidupan sehari-hari:
a.   Ketidakjujuran/pembohong
Analisa saya: karakter tidak jujur dalam kehidupan sehari-hari dapat merugikan orang lain dan juga diri sendiri. Beberapa contoh perbuatan dari karakter ini adalah mencontek, memberikan keterangan palsu, berbohong demi keuntungan pribadi dan sebagainya. Dampak dari karakter tersebut pastinya akan memberikan kerugian bagi orang lain seperti contoh memberikan keterangan palsu. Apabila sesorang memberikan keterangan palsu dan tidak sesuai dengan fakta maka hal yang dapat terjadi adalah pemberian hukuman atau sanksi terhadap orang yang membutuhkan kesaksian akan tidak sesuai dengan perbuatannya. Hal tersebut tentu saja bertentangan dengan norma-norma kehidupan seperti norma agama dan norma hukum. Apabila karakter tidak jujur ini dibiarkan maka akan semakin banyak orang yang dirugikan dan akan terulang hingga menjadi sebuah karakter yang menjadi kebiasaan dalam bermasyarakat.
b.  Suka Mengadu Domba (Namimah)
Karakter mengadu domba atau namimah merupakan karakter menampilkan sesuatu yang tidak disuka untuk ditampilkan. Baik yang tidak suka adalah pihak yang dibicarakan atau pihak yang menerima berita, maupun pihak lainnya. Baik yang disebarkan itu berupa perkataan maupun perbuatan. Baik berupa aib ataupun bukan dengan tujuan untuk menimbulkan perselisihan (mengadu domba) antara seseorang dengan pembicara. Karakter ini dapat menimbulkan kebencian dan merusak hubungan bermasyarakat. Walaupun perkataan yang disampaikan merupakan fakta namun tujuan untuk mengadu domba tidak dibenarkan karena dapat merugikan. Akibat rusaknya hubungan maka kepentingan diantara mereka akan terganggu dan bisa jadi akan mengalami kegagalan. Beberapa nilai yang tidak sesuai dengan karakter ini seperti nilai religius, nilai persahabatan/komunikatif dan cinta damai.
c.   Memandang Rendah Orang Lain
Karakter memandang rendah orang lain merupakan karakter yang tidak ber-etika karena setiap manusia dianugerahi kelebihan yang berbeda oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga manusia tidak bisa menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain dan merendahkan manusia lainnya. Karakter ini dapat menimbulkan sakit hati yang bisa membuat orang yang direndahkan akan menyimpan dendam kepada kita. Berawal dari dendam ersebut maka hal yang buruk lainnya akan berkembang. Selain itu orang yang diremehkan akan merasa tidak percaya diri dengan komentar kita yang selalu meremehkannya. Secara tidak langsung dengan karakter ini menghilangkan semangat dan motivasi orang tersebut. Sehingga kemampuan dan keahliannya tidak berkembang dan menjadi pribadi yang pasif dan tidak ingin maju.
d.  Suka Membuat Kerusakan
Karakter ini termasuk dalam karakter yang tidak ber-etika karena karakter ini tidak memberikan aturan yang baik bagi manusia dalam lingkungannya. Karakter ini selalu membuat kerusakan baik kerusakan alam maupun kerusakan terhadap fasilitas maupun buatan manusia. Dampak negatif timbul dari karakter ini. Seperti membuat kerusakan akan ciptaan Tuhan dengan perusakan hutan, pembunuhan binatang secara ilegal, dan eksploitasi SDA dengan merusak alam. Perusakan hutan dengan menebang pepohonan yang tidak sesuai dengan peraturan berlaku tentunya akan mengganggu ekosistem dan kehidupan yang ada di muka bumi. Sama seperti membunuh binatang-binatang dan mengekspoitasi SDA hanya untuk memperkaya diri sendiri. Selain itu karakter suka merusak juga terjadi terhadap fasilitas publik seperti mencoret-coret, merusak fungsi fasilitas dan mengotori fasilitas tersebut. Hal tersebut membuat fasilitas yang disediakan tidak dapat digunakan secara baik oleh masyarakat umum.
e.   Iri Hati
Karakter iri hati tidak akan senang jika melihat orang lain senang dan justru akan senang jika orang lain sedang mengalami kesusahan. Sehingga karakter iri hati akan berusaha melakukan berbagai cara untuk selalu menjadi “lebih” dibandingkan dengan orang lain. Terkadang usaha yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak beretika seperti memfitnah, merusak hasil karya orang tersebut, mengadu domba dan hal-hal licik serta curang lainnya.
2.  Aktivitas tidak ber-etika profesional dalam bekerja sebagai seorang sarjana teknik industri (beri lima contoh dan analisa)
Jawab:
a.   Lolos ujian kerja karena adanya pengaruh dari pihak lain/ tidak sesuai dengan kemampuan (Nepotisme)
Orang yang melakukan tidakan nepotisme dalam pekerjaan khususnya merupakan salah satu contoh tindakan tidak ber-etika. Hal ini tidak memberikan wewenang/tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian seseorang melainkan hanya berdasarkan kedekatan hubungan antar pihak. Hal tersebut tidak profesional karena orang tersebut nantinya akan melakukan pekerjaannya belum tentu sesuai dengan ketrampilan dan kemamuan yang dimilki. Bahkan ketrampilan yang dimilki tidak mampu menjalankan pekerjaan yang didapat dari kegiatan nepotisme tersebut. Dampaknya akan terjadi penyalahgunaan pekerjaan dan membuat pekerjaan menjadi berantakan dan tidak sesuai dengan tujuan pekerjaan.
b.  Tidak Bertanggungjawab terhadap dampak dari setiap pekerjaan
Sifat tidak bertanggungjawab baik terhadap proses pekerjaan, hasil serta dampak dari pekerjaan merupakan sifat yang tidak profesional. Alasannya karena apabila orang tersebut profesional maka ia akan bertanggungjawab untuk setiap tindakan yang dilakukannya dan berusaha untuk menyelesaikan setiap permasalahan dengan menggunakan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki sesuai dengan aturan dan secara maksimal. Apabila tidak bertanggungjawab maka orang tersebut tidak memanfaatkan kemampuan dan skill yang telah dimilki untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Setiap orang yang beretika profesional akan mempunyai solusi dan siap untuk bertanggungjawab sesuai dengan bidang kemampuannya.
c.   Bekerja tidak sesuai dengan standart dan aturan yang berlaku
Orang yang bekerja dengan semaunya tanpa memperhatikan standart dan aturan yang berlaku dapat menimbulkan dampak negatif. Selain itu aktivitas ini tidak bisa menjamin kode etik dalam pelaksanaanya. Selain itu standar-standar etika yang dia langgar tidak dapat menjamin keselamatan dan mutu dari suatu pekerjaan.
d.  Menyalahgunakan Fasilitas yang Diberikan
Seorang yang profesional akan bertindak dan menggunakan fasilitas sesuai dengan peraturan dan batasan-batasan yang telah ditetapkan. Fasilitas yang disediakan digunakan untuk kepentingan pekerjaan dan bukan untuk disalahgunakan demi kepentingan pribadi. Dengan menyalahgunakan fasilitas yang disediakan maka fasilitas yang berfungsi untuk menunjang pekerjaan akan tidak memberikan manfaat pada pekerjaan. Sehingga mutu dan kualitas dari hasil pekerjaan tidak memenuhi standar yang berlaku.
e.   Tidak bersikap adil terhadap pihak tertentu dalam lingkungan pekerjaan.
Orang yang tidak bersikap adil dengan tidak menjalankan kewajibannya dan hak-hak orang lain secara benar maka orang tersebut sudah tidak berlaku profesional. Karena orang yang bekerja dengan profesional maka ia akan selalu menjalankan kewajibanyya dan memberikan hak-hak yang sesuai kepada orang lain secara obyektif tidak secara subyektif.
3.  Pentingnya memahami etika profesi untuk sarjana teknik industri
Etika Profesi merupakan suatu tindakan refleksi atau self control dalam pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu bidang keahlian tertentu. Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan dikarenakan suatu profesi harus mempunyai sifat tanggung jawab, keadilan, dan otonomi. Apabila profesi keteknikan dilakukan tanpa etika maka akan berakibat fatal terhadap intuisinya, orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi tersebut, masyarakat luas, serta akan berakibat fatal terhadap lingkungan. Profesi dalam bidang keteknikan harus dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap pengabdian kepada masyarakat. Peranan Etika Profesi dalam Bidang Teknik Industri adalah untuk menjadi atribut pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Etika profesi dapat menjadikan seseorang lebih bertanggungjawab dengan segala pekerjaan yang dilakukan. Seorang sarjana teknik industri akan memanfaatkan secara maksimal segala kemampuannya dan pengetahuannya agar tercapai hasil terbaik dari setiap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Setiap menjalankan tugas yang diberikan akan dilakukan sesuai dengan disiplin dan pengetahuan yang dimilki dan memperhatikan aturan serta batasan-batasan yang ada. Selain itu akan terus melakukan pengembangan agar setiap upaya tercapai kondisi yang efisien dan optimum sehingga terwujud perbaikan dan pembangunan bagi masyarakat. Seorang teknik industri juga akan mempunyai sifat jujur dan tidak akan melakukan perbuatan tidak jujur atau merugikan sesama rekan kerja. Selalu bersikap bijaksana terhadap sesama rekannya dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan keahlian baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
4.  Jelaskan dan uraikan organisasi profesi yang relevan untuk Prodi Teknik Industri selain PII?
a.   Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)
Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam satu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing membina ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiaanya sehingga potensi ergonomi dalam pembangunan Nasional dapat lebih berkembang. PEI didirikan pada tanggal 10 Oktober 1987 di Gedung Laboratorium Teknolobi 111 Institut Teknologi Bandung. PEI bertujuan untuk mengembangkan serta menerapkan ilmu ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi, industri dan berbagai kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis dengan sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal balik antara manusia, alat dan lingkungannya. Selain itu untuk menjaga keseimbangan hubungan unsur-unsur fisikal,sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.

b.  Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)
PATI merupakan suatu wadah pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1985.PATI berdiri berdasarkan PANCASILA dan merupakan Organisasi profesi Keteknikan non-politik dan tidak berafiliasi dengan Organisasi Sosial. PATI didirikan denMelaksanakan maksud untuk persatuan pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional.
Serta menghimpun segenap Ahli teknik Indonesia dalam usaha meningkatkan produktifitas nasional.
c.   IIE (Institute of Industrial and System Engineering)
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.

d. ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
  ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.Tamatan/alumni TI & MI bekerja di berbagai sektor industri, pelayanan, perbankan, informasi, konsultasi, pemerintahan, maupun pendidikan dan penelitian. Batasan sektor tidak ada lagi bagi alumni TI & MI yang menunjukkan diterimanya disiplin ini sebagai pencerminan diterimanya sikap pikir dan cara pikir kesisteman bagi tujuan optimasi sumber daya.
Sumber:
(Sitio, Victor. Menumbuhkan Budaya Kejujuran Mahasiswa Sebagai Paradigma Baru. 2014. Manajemen Informatika Politeknik Perdana Mandiri: Purwakarta)
7.     http://www.academia.edu/4977938/Tugas_2_etprof (Rodliyah, Ainur. 2013)