1. Contoh
karakter-karakter tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari dan analisa?
(Sumber referensi terdapat di bagian bawah dari tulisan ini)
Jawab: Berikut merupakan beberapa contoh
karakter dalam kehidupan sehari-hari:
a. Ketidakjujuran/pembohong
Analisa saya: karakter tidak jujur dalam
kehidupan sehari-hari dapat merugikan orang lain dan juga diri sendiri.
Beberapa contoh perbuatan dari karakter ini adalah mencontek, memberikan
keterangan palsu, berbohong demi keuntungan pribadi dan sebagainya. Dampak dari
karakter tersebut pastinya akan memberikan kerugian bagi orang lain seperti
contoh memberikan keterangan palsu. Apabila sesorang memberikan keterangan
palsu dan tidak sesuai dengan fakta maka hal yang dapat terjadi adalah
pemberian hukuman atau sanksi terhadap orang yang membutuhkan kesaksian akan
tidak sesuai dengan perbuatannya. Hal tersebut tentu saja bertentangan dengan
norma-norma kehidupan seperti norma agama dan norma hukum. Apabila karakter
tidak jujur ini dibiarkan maka akan semakin banyak orang yang dirugikan dan
akan terulang hingga menjadi sebuah karakter yang menjadi kebiasaan dalam
bermasyarakat.
b. Suka
Mengadu Domba (Namimah)
Karakter mengadu domba atau namimah
merupakan karakter menampilkan sesuatu yang tidak disuka untuk ditampilkan.
Baik yang tidak suka adalah pihak yang dibicarakan atau pihak yang menerima
berita, maupun pihak lainnya. Baik yang disebarkan itu berupa perkataan maupun
perbuatan. Baik berupa aib ataupun bukan dengan tujuan untuk menimbulkan
perselisihan (mengadu domba) antara seseorang dengan pembicara. Karakter ini
dapat menimbulkan kebencian dan merusak hubungan bermasyarakat. Walaupun
perkataan yang disampaikan merupakan fakta namun tujuan untuk mengadu domba
tidak dibenarkan karena dapat merugikan. Akibat rusaknya hubungan maka
kepentingan diantara mereka akan terganggu dan bisa jadi akan mengalami
kegagalan. Beberapa nilai yang tidak sesuai dengan karakter ini seperti nilai
religius, nilai persahabatan/komunikatif dan cinta damai.
c. Memandang
Rendah Orang Lain
Karakter memandang rendah orang lain
merupakan karakter yang tidak ber-etika karena setiap manusia dianugerahi
kelebihan yang berbeda oleh Tuhan Yang Maha Esa. Sehingga manusia tidak bisa
menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain dan merendahkan manusia lainnya.
Karakter ini dapat menimbulkan sakit hati yang bisa membuat orang yang
direndahkan akan menyimpan dendam kepada kita. Berawal dari dendam ersebut maka
hal yang buruk lainnya akan berkembang. Selain itu orang yang diremehkan akan
merasa tidak percaya diri dengan komentar kita yang selalu meremehkannya.
Secara tidak langsung dengan karakter ini menghilangkan semangat dan motivasi
orang tersebut. Sehingga kemampuan dan keahliannya tidak berkembang dan menjadi
pribadi yang pasif dan tidak ingin maju.
d. Suka
Membuat Kerusakan
Karakter ini termasuk dalam karakter
yang tidak ber-etika karena karakter ini tidak memberikan aturan yang baik bagi
manusia dalam lingkungannya. Karakter ini selalu membuat kerusakan baik kerusakan
alam maupun kerusakan terhadap fasilitas maupun buatan manusia. Dampak negatif
timbul dari karakter ini. Seperti membuat kerusakan akan ciptaan Tuhan dengan
perusakan hutan, pembunuhan binatang secara ilegal, dan eksploitasi SDA dengan
merusak alam. Perusakan hutan dengan menebang pepohonan yang tidak sesuai
dengan peraturan berlaku tentunya akan mengganggu ekosistem dan kehidupan yang
ada di muka bumi. Sama seperti membunuh binatang-binatang dan mengekspoitasi
SDA hanya untuk memperkaya diri sendiri. Selain itu karakter suka merusak juga
terjadi terhadap fasilitas publik seperti mencoret-coret, merusak fungsi
fasilitas dan mengotori fasilitas tersebut. Hal tersebut membuat fasilitas yang
disediakan tidak dapat digunakan secara baik oleh masyarakat umum.
e. Iri
Hati
Karakter iri hati tidak akan senang jika
melihat orang lain senang dan justru akan senang jika orang lain sedang
mengalami kesusahan. Sehingga karakter iri hati akan berusaha melakukan
berbagai cara untuk selalu menjadi “lebih” dibandingkan dengan orang lain.
Terkadang usaha yang dilakukan dengan cara-cara yang tidak beretika seperti
memfitnah, merusak hasil karya orang tersebut, mengadu domba dan hal-hal licik
serta curang lainnya.
2. Aktivitas
tidak ber-etika profesional dalam bekerja sebagai seorang sarjana teknik
industri (beri lima contoh dan analisa)
Jawab:
a. Lolos
ujian kerja karena adanya pengaruh dari pihak lain/ tidak sesuai dengan
kemampuan (Nepotisme)
Orang yang melakukan tidakan nepotisme
dalam pekerjaan khususnya merupakan salah satu contoh tindakan tidak ber-etika.
Hal ini tidak memberikan wewenang/tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian
seseorang melainkan hanya berdasarkan kedekatan hubungan antar pihak. Hal
tersebut tidak profesional karena orang tersebut nantinya akan melakukan
pekerjaannya belum tentu sesuai dengan ketrampilan dan kemamuan yang dimilki.
Bahkan ketrampilan yang dimilki tidak mampu menjalankan pekerjaan yang didapat
dari kegiatan nepotisme tersebut. Dampaknya akan terjadi penyalahgunaan
pekerjaan dan membuat pekerjaan menjadi berantakan dan tidak sesuai dengan
tujuan pekerjaan.
b. Tidak
Bertanggungjawab terhadap dampak dari setiap pekerjaan
Sifat tidak bertanggungjawab baik
terhadap proses pekerjaan, hasil serta dampak dari pekerjaan merupakan sifat
yang tidak profesional. Alasannya karena apabila orang tersebut profesional
maka ia akan bertanggungjawab untuk setiap tindakan yang dilakukannya dan
berusaha untuk menyelesaikan setiap permasalahan dengan menggunakan kemampuan
dan ketrampilan yang dimiliki sesuai dengan aturan dan secara maksimal. Apabila
tidak bertanggungjawab maka orang tersebut tidak memanfaatkan kemampuan dan
skill yang telah dimilki untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Setiap
orang yang beretika profesional akan mempunyai solusi dan siap untuk
bertanggungjawab sesuai dengan bidang kemampuannya.
c. Bekerja
tidak sesuai dengan standart dan
aturan yang berlaku
Orang yang bekerja dengan semaunya tanpa
memperhatikan standart dan aturan
yang berlaku dapat menimbulkan dampak negatif. Selain itu aktivitas ini tidak
bisa menjamin kode etik dalam pelaksanaanya. Selain itu standar-standar etika
yang dia langgar tidak dapat menjamin keselamatan dan mutu dari suatu
pekerjaan.
d. Menyalahgunakan
Fasilitas yang Diberikan
Seorang yang profesional akan bertindak
dan menggunakan fasilitas sesuai dengan peraturan dan batasan-batasan yang
telah ditetapkan. Fasilitas yang disediakan digunakan untuk kepentingan
pekerjaan dan bukan untuk disalahgunakan demi kepentingan pribadi. Dengan
menyalahgunakan fasilitas yang disediakan maka fasilitas yang berfungsi untuk
menunjang pekerjaan akan tidak memberikan manfaat pada pekerjaan. Sehingga mutu
dan kualitas dari hasil pekerjaan tidak memenuhi standar yang berlaku.
e. Tidak
bersikap adil terhadap pihak tertentu dalam lingkungan pekerjaan.
Orang yang tidak bersikap adil dengan
tidak menjalankan kewajibannya dan hak-hak orang lain secara benar maka orang
tersebut sudah tidak berlaku profesional. Karena orang yang bekerja dengan
profesional maka ia akan selalu menjalankan kewajibanyya dan memberikan hak-hak
yang sesuai kepada orang lain secara obyektif tidak secara subyektif.
3. Pentingnya
memahami etika profesi untuk sarjana teknik industri
Etika Profesi merupakan suatu tindakan
refleksi atau self control dalam
pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan sosial atau sendiri dalam suatu
bidang keahlian tertentu. Etika profesi sangat penting dalam bidang keteknikan
dikarenakan suatu profesi harus mempunyai sifat tanggung jawab, keadilan, dan
otonomi. Apabila profesi keteknikan dilakukan tanpa etika maka akan berakibat
fatal terhadap intuisinya, orang-orang yang bekerja dalam suatu intuisi
tersebut, masyarakat luas, serta akan berakibat fatal terhadap lingkungan.
Profesi dalam bidang keteknikan harus dilakukan dengan kesadaran penuh terhadap
pengabdian kepada masyarakat. Peranan
Etika Profesi dalam Bidang Teknik Industri adalah untuk menjadi atribut
pembeda yang membedakan antara manusia dengan mahluk hidup yang lainnya. Etika
profesi dapat menjadikan seseorang lebih bertanggungjawab dengan segala
pekerjaan yang dilakukan. Seorang sarjana teknik industri akan memanfaatkan
secara maksimal segala kemampuannya dan pengetahuannya agar tercapai hasil
terbaik dari setiap pekerjaan yang dipercayakan kepadanya. Setiap menjalankan
tugas yang diberikan akan dilakukan sesuai dengan disiplin dan pengetahuan yang
dimilki dan memperhatikan aturan serta batasan-batasan yang ada. Selain itu
akan terus melakukan pengembangan agar setiap upaya tercapai kondisi yang
efisien dan optimum sehingga terwujud perbaikan dan pembangunan bagi
masyarakat. Seorang teknik industri juga akan mempunyai sifat jujur dan tidak
akan melakukan perbuatan tidak jujur atau merugikan sesama rekan kerja. Selalu
bersikap bijaksana terhadap sesama rekannya dan selalu berusaha meningkatkan
kemampuan dan keahlian baik untuk dirinya sendiri maupun masyarakat luas.
4. Jelaskan
dan uraikan organisasi profesi yang relevan untuk Prodi Teknik Industri selain
PII?
a. Perhimpunan
Ergonomi Indonesia (PEI)
Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI)
adalah organisasi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan
peminat ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam satu
wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing membina ergonomi
baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiaanya sehingga potensi ergonomi dalam
pembangunan Nasional dapat lebih berkembang. PEI didirikan pada tanggal 10
Oktober 1987 di Gedung Laboratorium Teknolobi 111 Institut Teknologi Bandung.
PEI bertujuan untuk mengembangkan serta menerapkan ilmu ergonomi dalam berbagai
kegiatan teknologi, industri dan berbagai kegiatan lain yang menuntut
pendekatan ergonomis dengan sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal balik
antara manusia, alat dan lingkungannya. Selain itu untuk menjaga keseimbangan
hubungan unsur-unsur fisikal,sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas
hidup yang lebih baik.
b. Perhimpunan
Ahli Teknik Indonesia (PATI)
PATI merupakan suatu wadah pembinaan
profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional, yang didirikan di Jakarta
pada tanggal 25 Juni 1985.PATI berdiri berdasarkan PANCASILA dan merupakan Organisasi profesi Keteknikan
non-politik dan tidak berafiliasi dengan Organisasi Sosial.
PATI didirikan denMelaksanakan maksud untuk persatuan pembinaan profesi para
ahli teknik dalam pembangunan nasional.
Serta menghimpun segenap Ahli teknik Indonesia dalam usaha meningkatkan produktifitas nasional.
Serta menghimpun segenap Ahli teknik Indonesia dalam usaha meningkatkan produktifitas nasional.
c.
IIE (Institute of Industrial and System Engineering)
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
d. ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.Tamatan/alumni TI & MI bekerja di berbagai sektor industri, pelayanan, perbankan, informasi, konsultasi, pemerintahan, maupun pendidikan dan penelitian. Batasan sektor tidak ada lagi bagi alumni TI & MI yang menunjukkan diterimanya disiplin ini sebagai pencerminan diterimanya sikap pikir dan cara pikir kesisteman bagi tujuan optimasi sumber daya.
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
d. ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.Tamatan/alumni TI & MI bekerja di berbagai sektor industri, pelayanan, perbankan, informasi, konsultasi, pemerintahan, maupun pendidikan dan penelitian. Batasan sektor tidak ada lagi bagi alumni TI & MI yang menunjukkan diterimanya disiplin ini sebagai pencerminan diterimanya sikap pikir dan cara pikir kesisteman bagi tujuan optimasi sumber daya.
Sumber:
1. http://www.slideshare.net/tio_arkarna/makalah-etika-profesi-mengenai-kejujuran-pendidikan-karakter
(Sitio, Victor. Menumbuhkan Budaya
Kejujuran Mahasiswa Sebagai Paradigma Baru. 2014. Manajemen Informatika
Politeknik Perdana Mandiri: Purwakarta)
7. http://www.academia.edu/4977938/Tugas_2_etprof
(Rodliyah, Ainur. 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar